Program makan siang gratis menjadi salah satu visi misi Capres dan Cawapres no. 2, yakni Prabowo-Gibran. Akan tetapi, fokus kedepannya tidak hanya pada program tersebut, terdapat beberapa hal yang menjadi konsen untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat tahun 2025.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan daftar penerima makan siang gratis ini menjangkau 70,5 juta orang yang mencakup bayi di bawah lima tahun (balita) hingga siswa sekolah menengah pertama (SMP).
Akan tetapi, pada 2025 APBN tidak hanya digunakan untuk makan siang gratis. Melainkan fokus yang lebih luas yakni merabah ke kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan daerah.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan bahwa APBN 2025 akan terutama berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di antara daerah-daerah.
Sri Mulyani mengungkapkan, “Untuk postur awal ini, tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga, sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 persen hingga 2,8 persen dari GDP (gross domestic product). Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya, sehingga dalam situasi global yang suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga.”
Adapun target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 ditargetkan kisaran 5,3-5,6 persen. Kemudian untuk penurunan tingkat kemiskinan ditargetkan menjadi 6-7 persen, sekaligus menekan tingkat pengangguran terbuka hingga 4,5-5 persen.
+ There are no comments
Add yours