Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan seiring meningkatnya harapan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga hingga Juni 2024. Menurut data Bloomberg pada pukul 09.23 WIB, rupiah menguat sebanyak 0,02% atau tiga poin, mencapai level Rp15.586. Sementara itu, indeks dolar mengalami pelemahan sebanyak 0,05% ke level 103,903. Pergerakan mata uang di kawasan Asia pun beragam, dengan yen Jepang dan dolar Singapura menguat sebanyak 0,05%, sedangkan dolar Hong Kong melemah.
Kemudian The Fed Membuat Pelaku Pasar Revisi Ekspektasi. Risalah pertemuan The Fed pada akhir Januari 2024, yang dirilis pada Rabu (21/2), menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak berkeinginan untuk segera menurunkan suku bunga.
Komentar tersebut mengakibatkan sebagian besar pelaku pasar menghapus ekspektasi penurunan suku bunga pada Maret dan Mei 2024, sambil meningkatkan keyakinan bahwa The Fed akan menjaga suku bunga tetap stabil hingga Juni 2024. Hal ini memengaruhi pergerakan mata uang di kawasan Asia, termasuk penguatan rupiah.
Adapun Kurs Dolar AS di Beberapa Bank Indonesia Pada Jumat (23/2/2024), kurs dolar AS di beberapa bank Indonesia menunjukkan perbedaan. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.565 dan harga jual sebesar Rp15.585 berdasarkan e-rate.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS pada pukul 09.07 WIB masing-masing sebesar Rp15.585 dan Rp15.610 untuk e-rate. Dengan adanya perubahan ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed, pergerakan kurs rupiah diharapkan dapat terus mengalami dinamika yang lebih baik dalam beberapa waktu ke depan.
+ There are no comments
Add yours