Kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo milik Inggris dan serangan drone terhadap kapal perusak Amerika pada Kamis (22/2/2024). Mereka juga menargetkan kota pelabuhan dan resor Israel, Eilat dengan rudal balistik dan drone.
Pernyataan yang dibuat oleh perwakilan Houthi di platform media sosial X muncul segera setelah pemimpin kelompok tersebut mengumumkan peningkatan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan wilayah lainnya. Mereka menyatakan penggunaan senjata kapal selam baru untuk meniru strategi militer Israel di Jalur Gaza.
Menurut laporan dari Reuters pada Jumat (23/2/2024), militan Houthi telah secara berulang kali melakukan serangan dengan drone dan rudal di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November untuk mendukung warga Palestina. Serangan-serangan ini telah mengganggu jalur perdagangan penting di Terusan Suez yang berkontribusi sekitar 12% dari total lalu lintas maritim global, memaksa perusahaan untuk menggunakan rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar Afrika.
Pada hari Kamis, kelompok Houthi mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pengirim barang dan perusahaan asuransi melarang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, AS, dan Inggris untuk berlayar di Laut Merah. Sebelumnya dilaporkan bahwa kapal Inggris, Rubymar, telah tenggelam di Teluk Aden setelah diserang oleh Houthi dari Yaman. Sky News Arabia melaporkan bahwa sumber-sumber dari Yaman tidak memberikan rincian tambahan mengenai insiden tersebut. Houthi sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka meluncurkan serangan rudal ke kapal Inggris Rubymar.
Perwakilan Houthi, Yahya Sarea, juga mengeluarkan pernyataan serupa di saluran Telegram, menyatakan bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan parah dan berhenti bergerak sebelum tenggelam. Berdasarkan laporan TASS, kelompok Houthi di Yaman sebelumnya mengakui bahwa Rubymar memiliki risiko tenggelam di Teluk Aden.
+ There are no comments
Add yours