Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah resmi menutup penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025, hari ini, Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bareksa Marketplace Indonesia, pemesanan ORI025-T3 tenor 3 tahun tercatat tembus Rp19,43 triliun. Sementara itu ORI025-T6 tenor 6 tahun sebesar Rp4,55 triliun. Alhasil, kedua seri ORI025 terjual Rp23,98 triliun.
Data tersebut menunjukkan bahwa minat investor lebih tinggi terhadap ORI025-T3 tenor 3 tahun, alhasil, pemerintah menambah kuota pemesanan dari semula Rp15 triliun menjadi Rp20 triliun. Sementara itu, kuota pemesanan ORI025-T6 tenor 6 tahun dipangkas dari awalnya Rp10 triliun menjadi Rp5 triliun.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, performa obligasi ritel ke depannya diperkirakan masih akan memiliki prospek yang baik, terutama ketika sentimen global membaik.
Josua mengatakan “Kami perkirakan penerbitan obligasi ritel mampu mencapai di kisaran Rp155 triliun hingga Rp175 triliun, lebih tinggi dari tahun 2023”, dikutip pada Jumat (22/2/2024).
Sebagai pengingat, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) meraih penggalangan dana tebal dari hasil penerbitan SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp147,42 triliun.
Adapun, DJPPR Kemenkeu juga telah merilis jadwal penerbitan SBN ritel 2024. Totalnya, ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur pada tahun ini. Setelah ORI025, pemerintah akan menerbitkan Sukuk Ritel seri SR020 dengan masa penawaran (tentatif) mulai 1 Maret 2024.
+ There are no comments
Add yours