Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan kinerja ekspor manufaktur mencapai US$186,98 miliar atau setara Rp2.932 triliun pada 2023.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri pengolahan nonmigas masih menjadi sektor unggulan dalam memberikan kontribusi terhadap capaian kinerja ekspor nasional.
Agus mengatakan “Kami terus bertekad untuk meningkatkan nilai ekspor produk manufaktur, termasuk menambah diversifikasi produknya, yang tentunya mempunyai daya saing dan nilai tambah tinggi,”, dikutip Jumat (16/2/2024).
Adapun, 5 sektor yang menjadi penyumbang paling besar terhadap capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional sepanjang 2023, yakni industri logam dasar sebesar US$42 miliar, disusul oleh industri makanan dan minuman sebesar US$41,69 miliar.
Agus mengungkapkan bahwa “Untuk tahun 2024, kami menargetkan US$193,4 miliar. Kami optimistis bisa tercapai,” ungkapnya.
Untuk mencapai target ekspor tahun ini, pemerintah telah membentuk Satgas Peningkatan Ekspor. Tugas satgas tersebut, tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
+ There are no comments
Add yours