Sebagai salah satu bank pelat merah, Bank Mandiri konsisten membidik penyaluran kredit infrastruktur untuk mempercepat pemerataan ekonomi di tanah air. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengatakan, upaya ini selaras dengan langkah Pemerintah untuk mencapai visi Indonesia 2045 yang salah satunya difokuskan untuk memenuhi prasarana dasar, mendorong konektivitas dan pemerataan antar wilayah.
Kredit infrastruktur yang disalurkan oleh Bank Mandiri tidak hanya terfokus pada proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api, tetapi juga mencakup proyek-proyek yang langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Dirinya mengatakan “Kredit infrastruktur yang disalurkan oleh Bank Mandiri tidak hanya terfokus pada proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api, tetapi juga mencakup proyek-proyek yang langsung dimanfaatkan oleh masyarakat”. Hal ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.
Penyaluran kredit infrastruktur oleh Bank Mandiri, yang juga dikenal dengan saham BMRI, terutama banyak dialokasikan untuk subsektor transportasi yang mengalami lonjakan 24,79% year on year (yoy). Selain itu, kredit untuk sektor tenaga listrik juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 18,34% yoy, mencapai Rp 51,50 triliun di akhir tahun 2023.
Dengan adanya proyek-proyek infrastruktur yang semakin berkembang, Bank Mandiri percaya bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru. Proyek-proyek seperti pembangunan jalan tol, LRT Jabodetabek, Kawasan Pariwisata, dan Kawasan Industri berpotensi meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 690,5 triliun dan menyerap 2,4 juta tenaga kerja baru bagi perekonomian Indonesia.
+ There are no comments
Add yours