Standar Euro 4 Hambat Ekspor Truk dan Mobil Niaga

Meski ekspor secara utuh atau completely built up (CBU) mencapai rekor sepanjang 2023, tetapi porsi dari kendaraan komersial masih terlalu rendah sehingga perlu didongkrak. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan ekspor CBU mencapai 505.134 unit sepanjang 2023, naik 8,7% dari 473.602 unit dibandingkan 2022.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan ekspor kendaraan niaga masih berkisar 40.000 unit atau sekitar 8% dari total ekspor yang dilakukan sepanjang 2023. Menurutnya para agen pemegang merek (APM) perlu mendapatkan kuota atau perizinan dari para prinsipal masing-masing untuk melakukan ekspor. Dia juga mengatakan sudah mengadakan diskusi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk bisa mengekspor kendaraan niaga bermerek China yang diproduksi secara lokal. Demi mencapai hal tersebut, kendaraan niaga yang diproduksi lokal harus memenuhi standard dunia. Oleh karena itu, uluran tangan dari Kementerian Perindustrian dibutuhkan untuk mengadakan uji kendaraan.

Di satu sisi, kendaraan niaga di Indonesia masih menggunakan standar emisi Euro 4 yang tertinggal dari negara lain seperti kawasan Asia Tenggara lainnya, apalagi Jepang.  Minimnya ketersediaan bahan bakar yang memenuhi standar emisi Euro 4 dan 5, disebut menjadi salah satu kendala mengungkit standar emisi kendaraan komersial di Indonesia. “Kadang-kadang ini mempersulit kendaraan itu sendiri, karena apabila digunakan untuk Euro 4 akan menyebabkan masalah kendaraan tersebut,” tuturnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours