Investor asing mulai menjauh dari pasar keuangan Indonesia di tengah panasnya suhu politik dan pesimisme investor mengenai pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 22 – 25 Januari 2024, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp3,2 triliun terdiri dari jual neto Rp3,31 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp0,52 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,41 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Aksi jual neto investor asing berbanding terbalik dari pekan sebelumnya yang menunjukkan net buy sebesar Rp 7,66 triliun pada 15-18 Januari.
Kendati outflow pada pekan lalu, investor asing sepanjang Januari tercatat beli neto Rp7,11 triliun di pasar SBN, beli neto Rp7,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp18,92 triliun di SRBI.
Seperti diketahui, Sri Mulyani ramai dikabarkan mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo(Jokowi) sejak pekan lalu. Sri Mulyani tak berkomentar banyak saat ditanyai wartawan soal kabar dirinya bakal mundur dari kabinet, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat pekan lalu (19/1/2024).
Di luar faktor politik dalam negeri, keluarnya dana asing juga didorong dengan kuatnya perekonomian Amerika Serikat (AS) sehingga investor cenderung mengalokasikan dananya ke AS.
Inflasi AS yang cenderung mengalami kenaikan pada Desember 2023 menjadikan tendensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) mengalami kemunduran dari Maret menjadi Mei/Juni 2024.
Suku bunga yang tinggi di waktu yang lebih lama (high for longer) ini berdampak pada apresiasi imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang menguat menjadi 4,16% pada 26 Januari 2024 atau naik 0,37 percentage point dari 27 Desember 2023.
+ There are no comments
Add yours