Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) menyebut bahwa hilirisasi bauksit RI masih mandek. Padahal, pemerintah sudah melarang ekspor bauksit sejak Juni 2023 lalu. Agar hilirisasi bauksit ini bisa berjalan, pengusaha pun menyuarakan usulannya. Bahkan, salah satu usulannya yaitu pengusaha meminta agar pemerintah kembali membuka keran ekspor bauksit agar pengusaha mendapatkan sumber pendanaan untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit di dalam negeri.
Hal tersebut diungkapkan Plh. Ketua Umum APB3I Ronald Sulistyanto. Dia menyebut, usulan ini dilontarkan karena perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membangun smelter. Terlebih, investasi smelter bauksit bisa dikatakan tinggi yakni mencapai US$ 1,2 miliar atau Rp 18,8 triliun (asumsi kurs Rp15.670 per US$) untuk kapasitas pengolahan 2 juta ton per tahun.
Ronald mengatakan sumber pendanaan yang bisa diharapkan oleh para perusahaan yang ingin membangun smelter di Indonesia melalui investor asing. Dia pun mengatakan untuk mendapatkan pendanaan dari investor asing itu tidak bisa didapatkan dengan mudah. Adapun, Ronald juga mengungkapkan bahwa pendanaan dari dalam negeri sulit untuk didapatkan lantaran pengembalian dana dari perusahaan kepada bank dalam negeri dinilai terlalu lama karena masa Break Even Point (BEP) atau titik impas yang panjang.
+ There are no comments
Add yours