Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi topik hangat di debat keempat Cawapres RI, pada Minggu, (21/1/2024) lalu. Ternyata, sejumlah emiten batu bara pun telah mulai melakukan transisi energi tersebut. Sebagaimana diketahui, Gibran Rakabuming Raka, Cawapre nomor urut 2 menyebutkan potensi sumber EBT di Tanah Air yang luar biasa, potensinya bisa mencapai 3.686 gigawatt (GW). Menurutnya, sumber energi ramah lingkungan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian RI di masa mendatang
Di lain sisi, cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyoroti persoalan belum berlakunya pajak karbon yang potensi bisa menunda upaya negara dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.
Berikut daftar emiten batu bara yang telah menggarap EBT :
1. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA)
Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menjadi emiten yang paling baru, yang memastikan akan masuk ke EBT.
2. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tengah menjajaki bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan electric vehicle (EV).
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus memperluas portofolio bisnis EBT tercermin dari realisasikan beberapa pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dilakukan oleh PTBA.
4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk, (ADRO)
Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terus memperluas portofolio bisnis di segmen energi baru dan terbarukan (EBT). Lewat upaya ini, ADRO berniat mengerek pendapatan dari sektor non-batubara.
5. Indika Energy (INDY)
PT Indika Energy Tbk (INDY) juga perlahan mulai meninggalkan batu bara, salah satunya dengan masuk ke industri motor listrik.
6. United Tractors (UNTR)
Terakhir, emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) juga tengah menyiapkan strategi transisi perusahaan, salah satunya dengan masuk ke EBT.
+ There are no comments
Add yours