Harga emas dunia diperkirakan akan melejit pada 2024 karena potensi penurunan suku bunga. Menurut catatan UBS, harga emas dunia berpeluang terbang 10% dari posisi saat ini. Pada perdagangan Senin (22/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,40% di posisi US$ 2020,99 per troy ons.
UBS memperkirakan kenaikan harga emas dunia menjadi US$2.250 per troy ons pada akhir tahun, meskipun ada volatilitas dalam waktu dekat. Senada dengan UBS, J.P. Morgan melihat adanya “peningkatan reli” untuk emas pada pertengahan tahun 2024, dengan target puncak US$2.300 per troy ons dengan dorongan perkiraan penurunan suku bunga. Sementara itu, analis di Scotiabank mempertahankan pandangan yang lebih moderat, namun merevisi proyeksi harga mereka menjadi lebih tinggi.
Harga emas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk ketidakstabilan geopolitik dan ketidakpastian pasar , yang dapat meningkatkan daya tarik emas batangan sebagai aset “safe haven“. Selain itu, suku bunga juga dapat membuat investasi dengan imbal hasil lebih tinggi menjadi lebih menarik ketika dinaikkan. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik. Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas.
+ There are no comments
Add yours