Surabaya, 22 Januari 2024 – Pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Hal ini terlihat dari data kasus positif dan kasus kematian Covid-19 yang terus menurun, serta capaian vaksinasi yang sudah cukup tinggi. Penurunan kasus Covid-19 ini tentunya berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal tanpa khawatir tertular Covid-19.
Menanggapi perkembangan ini, pemerintah Indonesia melakukan relaksasi protokol kesehatan, termasuk kewajiban memakai masker di luar ruangan. Relaksasi ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 1 Tahun 2024 tentang Protokol Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Untuk Mencegah Penularan Covid-19.
Relaksasi ini tentu saja berdampak pada bisnis masker di Indonesia. Bisnis masker yang sempat booming di awal pandemi, kini mulai mengalami penurunan. Pasalnya, masker merupakan salah satu produk yang paling dicari selama pandemi Covid-19. Namun, dengan ditiadakan kewajiban memakai masker di luar ruangan, maka permintaan masker diperkirakan akan menurun.
Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kebutuhan masyarakat akan masker. Masyarakat tidak lagi diwajibkan untuk menggunakan masker di luar ruangan, serta kegiatan berskala besar sudah tidak lagi dibatasi jumlah pesertanya.
Menurut data dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), penjualan masker di Indonesia pada tahun 2023 turun sekitar 30% dibandingkan tahun 2022. Penurunan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga Indonesia benar-benar memasuki fase endemi Covid-19.
Hal ini diakui oleh sejumlah pelaku usaha masker di Indonesia. Mereka mengatakan bahwa penjualan masker mereka sudah mulai menurun sejak awal tahun 2024.
“Penjualan masker kami sudah mulai menurun sejak awal tahun ini,” kata Ardi, pemilik toko masker di Surabaya. “Kami khawatir, jika kewajiban memakai masker di luar ruangan ditiadakan, maka penjualan masker kami akan semakin menurun.”
Meskipun demikian, sejumlah pelaku usaha masker masih optimis bahwa bisnis mereka akan tetap bertahan. Mereka mengatakan bahwa masker tetap akan dibutuhkan masyarakat, terutama untuk mencegah penularan penyakit di tempat-tempat yang tertutup dan padat orang.
“Masker tetap akan dibutuhkan masyarakat, terutama untuk mencegah penularan penyakit di tempat-tempat yang tertutup dan padat orang,” kata Ardi. “Jadi, kami masih optimis bahwa bisnis masker kami akan tetap bertahan.”
Selain itu, masker juga dapat menjadi produk fashion yang dapat meningkatkan penampilan. Oleh karena itu, penjual dan produsen masker perlu melakukan inovasi untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan memproduksi masker yang lebih fashionable dan nyaman digunakan. Selain itu, produsen masker juga dapat memperluas pasarnya ke luar negeri.
Penulis: Mu’aafii ‘Azmii Ramadhan
Mahasiswa Jurusan Digital Broadcasting Jurnalism, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya
+ There are no comments
Add yours