UMKM dalam negeri terus digerus dengan masa digitalisasi, akhrinya nampak UMKM lokal banyak ditinggalkan pembeli. Apalagi tanpa aturan yang jelas, aplikasi sosial media kini mulai menjajakan dagangan dengan membabi buta. Algoritma jadi senjata penikmat konten sosial media seakan di cuci otaknya. Bagaimana tidak beragam dagangan yang datang dari luar negeri terus menghantam negeri sendiri. Harga yang ditawarkan pun tak masuk akal, contohnya pakaian yang dijual disana bisa dibanderol di bawah Rp 10.000 saja. angka ini seolah merobek-robek pasar pakaian tanah air.
+ There are no comments
Add yours