Kementerian BUMN telah merealisasikan setoran dividen sebesar Rp82,1 triliun ke kas negara sepanjang 2023. Angka tersebut naik 102,1% dibandingkan dengan setoran dividen tahun 2022. Setoran dividen tersebut menjadi yang terbesar dalam kurun empat tahun terakhir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan capaian tersebut telah melebihi yang ditargetkan, yaitu Rp 35,3 triliun. “Kita sudah bilang kalau dividen tahun ini Rp 81 triliun,”. Erick optimis, tahun politik juga bukan menjadi hambatan bagi perusahaan BUMN. Dengan tata kelola atau good corporate governance yang baik dan indikator kinerja yang terukur dapat mendorong kinerja BUMN makin cemerlang. Sehingga Ia menargetkan setoran BUMN ke negara pada 2024 dari tahun buku 2023 naik menjadi Rp 85 triliun.
Selanjutnya, kinerja BUMN masih positif dengan laba sebesar Rp 231 triliun pada kuartal III 2023 atau naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 210 triliun. Capaian tersebut melesat dibandingkan laba BUMN 2021 yang sebesar Rp 125 triliun. Erick mengungkapkan, transformasi BUMN juga berdampak besar dalam peningkatan kontribusi BUMN kepada negara melalui dividen, pajak, dan PNBP. Ia menyebut total kontribusi BUMN dalam tiga tahun terakhir pada 2020-2022 mencapai Rp 1.318 triliun atau tumbuh Rp 39 triliun dari periode 2017-2019 yang sebesar Rp 1.279 triliun.
Di sisi lain, Erick juga terus mendorong keseimbangan antara penyertaan modal negara (PMN) dengan dividen. Komitmen ini telah disampaikan Erick sejak 2019 yang menginginkan porsi PMN dan dividen bisa setara yakni 50:50. Erick bersyukur BUMN berhasil menyetorkan dividen sebesar Rp 81,1 triliun atau melampaui target awal sebesar Rp 35,3 triliun pada 2023. Erick menargetkan dividen BUMN pada 2024 akan terus bertumbuh hingga Rp 85,2 triliun.
+ There are no comments
Add yours