Harga Minyak Naik, Usai Penutupan Ladang Minyak Libya

Harga minyak berhasil mematahkan penurunan empat hari beruntun dengan kenaikan pada pagi hari ini, melanjutkan kenaikan sebesar 3% pada perdagangan kemarin di tengah kekhawatiran pasokan setelah penutupan ladang minyak di Libya.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Kamis (4/1/2024), harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,47% di posisi US$73,04 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih tinggi atau naik 0,40% ke posisi US$78,56 per barel.

Harga minyak naik pada perdagangan Rabu sekitar 3% setelah gangguan di ladang minyak utama Libya menambah kekhawatiran ditengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan minyak global. Kedua harga minyak mentah acuan tersebut ditutup lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam lima hari dengan persentase kenaikan harian terbesar untuk WTI sejak pertengahan November.

“Minyak diperdagangkan lebih tinggi hari ini, didukung oleh protes di ladang minyak terbesar Libya dan serangan lebih lanjut di Laut Merah,” ujar Craig Erlam, analis pasar senior Inggris dan EMEA, dari perusahaan data dan analisis OANDA.

Harga minyak juga naik setelah Israel mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza setelah perangnya dengan kelompok Hamas Palestina yang didukung Iran meluas hingga ke Lebanon dengan terbunuhnya wakil pemimpin Hamas di Beirut. Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab.

Di Laut Merah, kelompok lain yang didukung Iran, Houthi di Yaman, terus menyerang kapal-kapal, memicu kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah yang lebih luas dapat berkembang dan menutup saluran transportasi minyak penting seperti Laut Merah dan Teluk Persia.

Dari Iran, dua ledakan menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai banyak orang pada sebuah upacara untuk memperingati komandan utama Qassem Soleimani yang terbunuh oleh pesawat tak berawak AS pada tahun 2020. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan kerja sama dan dialog dalam aliansi produsen minyak OPEC+ yang lebih luas akan berlanjut setelah negara Angola bulan lalu mengumumkan akan meninggalkan kelompok tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours