Penawaran asing yang masuk pada Surat Lelang Negara (SUN) per 3 Januari 2024 tercatat Rp7,36 triliun. Penawaran tersebut jauh lebih rendah dibandingkan historisnya tetapi masih lebih baik dibandingkan awal 2023 yang tercatat sebesar Rp4,31 triliun.
Walau melonjak, nampaknya pemerintah masih cukup konservatif dalam menyerap dana asing karena yang terserap hanya Rp3,81 triliun, nilai tersebut masih belum setinggi hasil serapan pada lelang SUN 4 Januari 2023 sebesar Rp3,88 triliun.
Secara keseluruhan, baik dari investor asing dan lokal nilai serapan dari lelang kali ini mencapai Rp21,75 triliun. Dari capaian tersebut nilainya masih lebih rendah dibandingkan target indikatif rencana sebelumnya sebesar Rp25 triliun, padahal dari penawaran yang masuk lebih banyak sebesar Rp39,8 triliun.
Penawaran yang masuk pada lelang perdana (Rp Triliun)
Tanggal Lelang | Penawaran asing yang masuk | Penawaran asing yang dimenangkan | Total penawaran masuk | Total jumlah yang dimenangkan |
---|---|---|---|---|
5 Januari 2016 | 0.24 | 0.13 | 26.20 | 12.00 |
3 Januari 2017 | 8.19 | 2.83 | 36.90 | 15.00 |
3 Januari 2018 | 12.61 | 8.72 | 55.27 | 28.25 |
3 Januari 2019 | 12.61 | 8.72 | 55.27 | 28.25 |
7 Januari 2020 | 18.59 | 5.70 | 81.54 | 20.00 |
5 Januari 2021 | 11.18 | 5.20 | 97.17 | 41.00 |
4 Januari 2022 | 9.90 | 1.73 | 77.58 | 25.00 |
4 Januari 2023 | 4.31 | 3.88 | 28.32 | 19.20 |
3 Januari 2024 | 7.36 | 3.81 | 39.80 | 21.75 |
Secara keseluruhan, menilai dari nilai serapan SUN secara total yang masih di bawah target indikatif serta serapan asing lebih sedikit, walaupun nilai penawaran yang masuk lebih banyak. Ini menunjukkan pemerintah masih cukup hati-hati dalam menyerap penawaran yang masuk pada lelang kali ini.
Relatif sedikitnya investor yang masuk juga mengindikasikan kehati-hatian mereka terhadap ekonomi global dan Indonesia. Pasalnya, kuartal pertama tahun ini masih dibayangi politik yang semakin memanas akibat pemilu serentak sudah tinggal sebentar lagi di Tanah Air. Dari global juga masih ada ketidakpastian geo-politik di Timur Tengah, serta masih lesunya ekonomi Tiongkok.
Kendati demikian, nampaknya tekanan dari tren suku bunga tinggi sudah kian mereda, terutama dari Amerika Serikat (AS). Hal ini dikarenakan, prospek terjadinya pivot suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah kian meningkat.
+ There are no comments
Add yours