Pemilihan umum (pemilu) yang sebentar lagi bakal digelar rupanya turut mempengaruhi investasi saham. Pidato politik, hasil jajak pendapat, dan rumor politik sedikit banyak mempengaruhi peningkatan volatilitas pasar. Tidak heran jika pelaku pasar sedikit wait and see dan mengharapkan sosok pemimpin yang cenderung bersahabat, dalam artian benar-benar fokus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.
Namun pada kenyataannya, jika melihat secara history kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mencatatkan kinerja positif selama gelaran pemilu beberapa edisi terakhir. Di mana tahun 2014 IHSG tercatat naik 21,15% dari 4.274,17 pada akhir 2013 menjadi 5.178,37 pada 29 Desember 2014. Sementara di 2019, IHSG masih mampu menguat sebesar 1,7% ke 6.299,54.
Namun di tahun pemilu ini, Investor pun harus siap menghadapi fluktuasi harga yang lebih besar daripada biasanya, terutama apabila para kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) memiliki rencana kebijakan di luar pakem. Di tengah euforia politik ke depan, ada sejumlah hal penting soal bagaimana cara menghadapinya, terutama dalam dunia investasi saham.
Dalam hal ini, investor perlu memperhatikan kemungkinan perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi sektor-sektor tertentu. Misalnya, perubahan dalam pajak atau peraturan sektor tertentu yang berdampak besar pada perusahaan terlibat.
Meski tahun politik menjadi waktu menantang untuk berinvestasi di pasar saham, ada beberapa strategi dan rekomendasi yang dapat membantu investor menghadapi situasi ini dengan lebih baik. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko dalam situasi politik yang tidak pasti adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio.
Diversifikasi melibatkan penempatan dana di berbagai jenis saham dan aset lainnya. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan, yang lain mungkin tetap stabil atau bahkan naik.
Selanjutnya adalah meneliti emiten dengan fundamental kuat. Saat memilih saham, penting untuk melakukan analisis fundamental dengan cara memeriksa kesehatan keuangan perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan kekuatan manajemen.
Investor juga perlu mencermati sektor-sektor potensial sebab tidak semua sektor akan dipengaruhi secara seragam oleh hasil pemilu. Artinya beberapa sektor mungkin lebih peka terhadap perubahan politik daripada yang lain.
+ There are no comments
Add yours