Baru-baru ini tersebar isu soal wacana penutupan operasional perusahaan penyedia pinjaman online (Pinjol) Peer to Peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree). Manajemen pun buka suara terkait hal ini. Viral di Twitter, akun dengan username @sicupuh menyebarkan tangkapan layar atas informasi yang tersebar di website komunitas start up murzfeed.com. Ia mempertanyakan informasi yang tertulis di situs tersebut.
“Perusahaan ditutup karena pendiri diduga melakukan beberapa penipuan. Juga, mereka menunda gaji karyawan sampai tidak ada yang tahu kapan. Pada dasarnya, mereka menyuruh kita untuk berkemas dan pergi, dan untuk pemberi pinjaman? Mereka seharusnya tidak berharap banyak,” sebagaimana tertulis di unggahan tersebut, Sabtu, (30/12/2023).
Menilik lebih jauh, ada pula unggahan oleh Murzfeed’s Official Chat Bot dalam situs yang sama. Kali ini pesannya singkat.
“Lender harus bersiap, Perusahaan (Investree) akan tutup,” ujarnya pada Sabtu, (23/12/2023).
Terkait hal ini, Direktur Investree Group, Adrian Gunadi menampik isu penutupan operasional perusahaannya tersebut. Ia menyatakan, Investree Indonesia tetap berjalan seperti biasa.
“Negatif, berita itu tidak benar. Tidak ada rencana tutup operasional,” tegas Adrian saat dikonfirmasi.
Salah satu influencer saham dan kripto Andy Senjaya mengatakan, pihaknya terancam rugi ratusan juta setelah menaruh dananya untuk diputar menjadi pinjaman di Investree.
“Ada 9 pinjaman yang belum balik. Telat bayar sampai satu setengah tahun, tidak ada kabar sama sekali. Setiap update cuma bilang lagi ditagih, tapi tidak pernah ada kejelasan,” ujar Andy melalui akun instagram @andysenjaya pada Rabu, (22/11/2023).
Andy pun menagih klaim asuransi yang sebelumnya dijanjikan oleh pihak pinjol tersebut. Namun, ia hanya mendapat jawaban singkat bahwa permintaannya sedang diproses dan harus sabar menunggu.
+ There are no comments
Add yours