Harga emas terus mengalami penguatan menjelang tutup tahun 2023. Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan tiga hari beruntun pada perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (26/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,69% di posisi US$ 2067,2 per troy ons. Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas dengan menguat selama tiga hari beruntun dengan penguatan mencapai 1,84%.
Emas mengkonsolidasikan kenaikannya pada perdagangan Selasa, memperpanjang kenaikannya untuk sesi ketiga karena melemahnya dolar dan imbal hasil Treasury di minggu terakhir tahun ini yang begitu lambat. Pada perdagangan Selasa (26/12/2023) indeks dolar AS jatuh 0,21% di level 101,4 yang menjadi posisi terendah dalam lima bulan. Sementara imbal hasil Treasury AS masih di bawah level 4% yakni di 3,89%. Kenaikan emas sejalan dengan perkiraan para pelaku pasar dimana The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga AS pada awal tahun 2024.
Beberapa pasar ditutup sehari setelah Natal untuk hari libur nasional dan perdagangan diperkirakan akan tetap sepi sepanjang minggu ini.
“Anda mungkin melihat spekulan naik pada posisi beli sejak awal, berpikir bahwa pasar logam akan melakukan aksi kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dilansir dari Reuters.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
+ There are no comments
Add yours