Jakarta- Transaksi Bursa Karbon kembali mencatatkan transaksi sebesar Rp0 setelah peluncuran di hari ketiga. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara Bursa Karbon hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan alasan dari sepinya minat transaksi di IDX Carbon tersebut. Berdasarkan laporan perdagangan harian Bursa Karbon pada Jumat (29/9/2023), volume karbon yang diperdagangkan hari tersebut 0 ton unit karbon (tCO2), dengan nilai transaksi Rp0. Sementara itu, sebanyak 17 entitas tercatat menjadi pengguna jasa Bursa Karbon. Dengan nihilnya transaksi di hari ketiga ini, maka harga pembukaan dan penutupan Bursa Karbon tidak berubah, yakni pada Rp77.000 per unit karbon.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menjelaskan sepinya transaksi Bursa Karbon ini diakibatkan oleh nature dari Bursa Karbon yang memang tidak secair bursa saham. “Karena ini masih tahap awal, jumlah pengguna jasa juga belum cukup banyak. Sosialisasi dan pertemuan masih kami lakukan dengan perusahaan potensial,” tutur Jeffrey, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sepinya transaksi Bursa Karbon dikarenakan belum adanya aturan yang kuat bagi perusahaan atau entitas bisnis di dalam negeri untuk membeli unit karbon di Bursa Efek Indonesia. Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK Antonius Hari P.M mengatakan absennya kewajiban pembelian itu membuat transaksi bursa karbon saat ini sepi.
+ There are no comments
Add yours