Harga minyak mentah dunia kompak dibuka lebih rendah pada perdagangan pagi hari ini, mematahkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya di tengah serangan kapal Laut Merah yang kian mencekam dan harapan penurunan suku bunga tahun depan. Pada pembukaan perdagangan hari ini Rabu (27/12/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,33% di posisi US$75,32 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih rendah atau turun 0,35% ke posisi US$80,79 per barel.
Minyak naik lebih dari 2% pada perdagangan Selasa ke level tertinggi bulan ini, karena serangan lebih lanjut terhadap kapal di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pengiriman dan harapan penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar. John Kilduff, mitra Again Capital LLC, mengatakan”Ada banyak ketegangan geopolitik saat ini di Timur Tengah dan hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan transit minyak dan barang lainnya,” dilansir dari Reuters.
Perusahaan pelayaran telah berhenti mengirim kapal melalui Laut Merah dan mengenakan biaya tambahan untuk mengubah rute kapal. Laut Merah terhubung dengan Terusan Suez, jalur pelayaran utama yang digunakan untuk sekitar 12% perdagangan global. “Kita mempunyai masalah di Laut Merah, yang menyebabkan kapal-kapal berlayar melintasi tanduk Afrika, sehingga menambah harga dan risiko pada minyak,” ujar Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, dilansir dari Reuters.
Indeks dolar melemah pada hari Selasa, mendekati level terendah dalam lima bulan di level 101,42 pada hari Jumat (22/12/2023). Pelemahan greenback membuat minyak dalam mata uang dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan. Sementara itu stok minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 2,6 juta barel dalam sepekan hingga 22 Desember, sementara persediaan sulingan dan bensin kemungkinan meningkat, menurut pendapat awal Reuters.
+ There are no comments
Add yours