Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2023 mencatat sejumlah perusahaan-perusahaan yang sahamnya terancam terhapus dari pasar modal Indonesia atau delisting. Berdasarkan rangkuman dari keterbukaan informasi BEI, ada sebanyak 38 emiten yang berpotensi keluar dari lantai bursa.
Di antara sejumlah saham yang berpotensi delisting, ada emiten BUMN seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Cowell Development Tbk. (COWL) yang merupakan emiten pengelola Gedung Plaza Atrium Segitiga Senen, hingga emiten milik terpidana kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri Benny Tjokro PT Sinergi Megah Internusa Tbk. (NUSA) emiten. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, selalu regulator, BEI terus berupaya melindungi para investor pasar modal yang saat ini dananya terjebak pada emiten yang terkena potensi delisting atau porces delisting.
Salah satu upaya yang terus dilakukan, kata Nyoman, dengan memanggil emiten-emiten yang terkena suspensi atau diberhentikan sementara perdagangan sahamnya untuk diajak bicara. Meskipun demikian, Ia mengaku, beragam kendala ditemui yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti misalnya tidak ada tanggapan oleh para direksi lantaran sudah berganti susunan manajemen hingga kantor yang sudah tidak beroperasi.
Berikut beberapa daftar saham yang berpotensi delisting oleh BEI sepanjang 2023:
- PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)
- PT Cowell Development Tbk (COWL)
- PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI)
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)
- PT Jaya Bersama Indo Tbk. (DUCK)
- PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY).
- PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
- PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY)
- PT Grand Kartech Tbk. (KRAH)
+ There are no comments
Add yours