Rupiah Menguat Ditengah Sikap Pasar Menunggu Keputusan BI

Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pelaku pasar hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) besok (21/12/2023). Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat di angka Rp15.495/US$ atau terapresiasi 0,03%. Penguatan ini selaras dengan apresiasi yang terjadi kemarin (19/12/2023) sebesar 0,03%.

People’s Bank of China (PBoC) telah merilis suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun. Hasil menunjukkan bahwa PBoC menahan LPR satu tahun di angka 3,45% dan 4,2% untuk tenor lima tahun. Hal tersebut sesuai dengan konsensus dalam jajak pendapat terhadap 28 pengamat pasar yang dilakukan pekan ini, seluruh partisipan memperkirakan baik LPR satu tahun maupun tenor lima tahun tidak akan berubah yakni masing-masing di angka 3,45% dan 4,2%.

China belum mampu menggerakkan ekonomi mereka dengan cepat meskipun Negara Tirai Bambu sudah membuka perbatasan sejak Januari 2023. Hal ini memiliki dampak terhadap Indonesia mengingat China merupakan mitra dagang utama khususnya perihal ekspor dan China merupakan negara dengan perkonomian terbesar di Asia.

Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz melihat kebijakan BI sudah berada dalam tahap “equilibrium”. Dimana kenaikan suku bunga BI di 6% sudah mampu menjaga stabilitas Rupiah dan portofolio asing sudah mulai masuk. Pelaku pasar juga menunggu apakah BI akan mengisyaratkan untuk tidak menaikkan suku bunganya atau bahkan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat setelah bank sentral AS (The Fed) mulai ada indikasi untuk dovish.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours