Harga batu bara terkoreksi pada awal perdagangan pekan ini, semakin memungkinkan semakin mendekati level psikologis US$ 140. Koreksi harga batu bara disebabkan sentimen tingginya pasokan gas Eropa dan lemahnya permintaan batu bara Asia, utamanya China dan India sebagai 2 negara konsumen raksasa dunia.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari ditutup di posisi US$ 141,25 per ton atau turun 1,05% pada perdagangan Senin (18/12/2023). Penurunan ini menjadikan tren negatif batu bara dengan koreksinya selama 3 perdagangan terakhir beruntun.
Penurunan terjadi seiring dengan tingginya pasokan energi Eropa, khususnya gas yang sudah disiapkan beberapa bulan lalu menjelang musim dingin. Melansir Montel News, Harga batu bara Eropa dapat melanjutkan posisi terendah dalam lima bulan saat ini hingga sisa tahun 2023.
Hal ini disebabkan karena tingginya stok, meningkatnya jumlah kedatangan kapal, dan lemahnya permintaan pembangkit listrik yang membebani pasar. “Saat ini, sepertinya kita mempunyai banyak pasokan gas di Eropa,” kata seorang analis energi di sebuah perusahaan energi Swiss, seraya mencatat bahwa hal ini akan menjaga permintaan pembangkit listrik untuk batu bara pesaing tetap rendah di tahun baru.
Penurunan harga batu bara Eropa terjadi seiring dengan batu bara termal Indonesia yang terus tertekan sejak 2 pekan lalu. Mengutip CoalMint, harga batubara dengan CV rendah (3400 GAR) turun sebesar US$ 0,46 per ton menjadi US$37,96 per ton, sementara harga batubara dengan CV tinggi (5800 GAR) naik sebesar US$ 0,38 per ton menjadi US$ 93,16 per ton.
Di sisi pasokan di Indonesia, situasi sedang ketat karena seluruh penambang belum mendapatkan persetujuan kuota produksi (RKAB) tahun 2024, dan belum adanya perombakan menyeluruh terhadap sistem yang digunakan untuk mengajukan kuota tersebut.
Namun, krisis pasokan mempengaruhi pergerakan kargo yang memuat untuk periode Januari. Banyak produsen masih menunggu rencana kerja tahun depan dari kementerian energi yang menyebabkan kondisi pasar menjadi tidak menentu.
+ There are no comments
Add yours