Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta perbankan giat meningkatkan penyaluran kredit ke dunia usaha. Dunia usaha yang bergeliat, kata dia, kunci Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi di level 5% pada 2023.
Dia mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. Meskipun pertumbuhan ekonomi di kuartal III sempat di bawah 5%, namun dua kuartal sebelumnya ekonomi Indonesia melejit di atas angka 5%. “Kami bayangkan nanti di akhir tahun masih pertumbuhan di sekitar 5,0%,” kata dia.
Dia yakin target itu tercapai karena PMI manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansif. Konsumsi Listrik dan semen, kata dia, juga masih berada di jalur yang positif. Hal itu menandakan ekonomi Indonesia masih terus berjalan.
“PMI manufaktur kita sudah beberapa di atas 50, malah Indonesia salah satu dari negara yang masih ekspansif manufakturnya,” ujar dia.
Kendati demikian, Suahasil mengatakan pemerintah masih mendorong agar pelaku usaha berlomba-lomba meningkatkan produktivitasnya. Dorongan agar pelaku usaha mau meningkatkan produksinya, kata dia, adalah memastikan perbankan menjalankan fungsi intermediasinya untuk menyalurkan kredit.
Menurut Suahasil, pertumbuhan kredit yang saat ini berada di angka 8,7-8,8% sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Namun dia berharap penyaluran kredit itu bisa lebih tinggi. “Lebih tinggi, lebih baik,” kata dia. Sebelumnya, minimnya penyaluran kredit perbankan ke dunia usaha juga sempat disorot oleh Presiden Jokowi. Adapun, Presiden dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia mengaku mendapatkan keluhan dari pengusaha tentang minimnya perputaran uang di Indonesia. Jokowi menegur perbankan agar tidak terlalu banyak menempatkan dananya di sekuritas milik pemerintah maupun BI. Pasalnya, kondisi itu bisa mempengaruhi sektor riil.
+ There are no comments
Add yours