Investor Asing Kembali Masuk Banjiri Pasar RI

Investor asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik. Hal ini semakin memperpanjang foreign inflow selama lima pekan beruntun khususnya di Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 11 – 14 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,82 triliun terdiri dari beli neto Rp3,98 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp0,34 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Derasnya dana asing masuk ke dalam negeri didorong karena pandangan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mulai mengarah ke dovish dan ekspektasi pemangkasan suku bunga setidaknya sebanyak tiga kali pada 2024. Sebelumnya pada Kamis (14/12/2023), The Fed mengumumkan bahwa suku bunga masih di tahan di angka 5,25-5,5%. Ini adalah kali ketiga The Fed menahan suku bunga dalam tiga pertemuan terakhir. Sebanyak delapan anggota memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga setidaknya 75 bps pada tahun depan sementara lima lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih dari 75 bps. Median ekspektasi suku bunga ada di angka 4,6% dalam dot plot terbaru, turun dibandingkan 5,1% pada proyeksi September.

Kendati data yang ada saat ini cukup baik, namun Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan penurunan suku bunga bukanlah menjadi topik utama bank sentral saat ini. Williams mengatakan masih terlalu dini untuk memikirkan pemangkasan suku bunga. Ia pun menegaskan bahwa The Fed akan tetap bergantung pada data dan jika tren penurunan inflasi berbalik, pihaknya siap untuk memperketat kebijakan lagi. Williams mengatakan “Sepertinya kita sudah mendekati atau mendekati batasan tersebut dalam hal pembatasan yang cukup, namun keadaan bisa berubah,”. “Satu hal yang telah kita pelajari selama setahun terakhir adalah bahwa data dapat berubah dan dengan cara yang mengejutkan, kita harus siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut, jika kemajuan inflasi terhenti atau berbalik arah.” tambah Williams.

Tanggapan lain datang dari Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic. Bostic mengatakan dia memperkirakan inflasi, yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pada akhir tahun 2024 berada pada kisaran 2,4% atau hanya sedikit lebih tinggi dari target The Fed di level 2%. Bostic mengatakan “Saya tidak merasa bahwa hal ini akan terjadi dalam waktu dekat,” dalam sebuah wawancara dengan Reuters, karena para pembuat kebijakan masih memerlukan “beberapa bulan” untuk mengumpulkan cukup data dan keyakinan bahwa inflasi akan terus turun sebelum beralih dari tingkat suku bunga kebijakan. kisaran saat ini 5,25%-5,50%.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours