Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaksanakan lelang 6 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa, 26/9/2023 untuk penuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2023. Berdasarkan laman resmi DJPPR Kemenkeu, keenam seri SBSN yang dilelang tersebut terdiri dari satu seri Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) sebanyak lima seri. Kemenkeu pun menetapkan target indikatif sebesar Rp6 triliun.
Secara terperinci, seri SPN-S yang akan dilelang yaitu SPN-S 27032024 (new issuance) dengan tingkat kupon diskonto dengan tanggal jatuh tempo 27 Maret 2024. Seri SPN-S tersebut memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50 persen dari seluruh lelang yang dimenangkan. Menariknya, pada lelang ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri green sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program RPIM (Rasio Pembiayaan Inlkusif Makropudensial) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Sebagai informasi, lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
+ There are no comments
Add yours