Harga emas kembali berkilau setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan lonjakan klaim pengangguran sehingga membuka kemungkinan bank sentral AS The Federal Reverse (The Fed) untuk mengentikan laju kenaikkan suku bunganya.
Pada perdagangan Kamis (16/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melonjak 1,11% di posisi US$ 1.980,85 per troy ons. Lonjakan ini menjadi lonjakan tertinggi dalam pekan ini.Sementara, hingga pukul 06.30 WIB Jumat (17/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 1.981,37 per troy ons.
Emas naik lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Kamis karena dolar dan imbal hasil Treasury turun setelah klaim pengangguran mingguan AS naik lebih dari yang diharapkan, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya.Diketahui, Amerika Serikat kemarin merilis data tunjangan pengangguran. Dalam pekan yang berakhir 11 November, jumlah klaim pengangguran meningkat 13.000 menjadi 231.000, kata Kementerian Tenaga Kerja pada Rabu, waktu Indonesia. Indikator ini merupakan yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Permohonan klaim pengangguran dipandang mewakili jumlah PHK pada minggu tertentu.
Sementara itu, jumlah orang yang mengumpulkan tunjangan pengangguran di AS meningkat selama delapan minggu berturut-turut ke angka tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 1,83 juta.Peningkatan bertahap dalam klaim yang berkelanjutan ini merupakan tanda bahwa masyarakat membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu, yang dapat membantu upaya The Fed melawan inflasi.
Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengatakan data tersebut mengonfirmasi bahwa perekonomian AS sedikit melambat, memberikan keyakinan kepada investor emas bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi.Data lain juga mendukung pergerakan emas. Harga produsen AS turun pada bulan Oktober dengan penurunan terbesar dalam 3,5 tahun. Sebelumnya, inflasi AS turun menjadi 3,2 persen (disetahunkan) pada Oktober 2023, turun dari 3,7 persen (disetahunkan) pada September 2023.
Perangkat CME FedWatch memperkirakan kemungkinan 100% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember mendatang. Kondisi ini akan berdampak positif ke emas.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
+ There are no comments
Add yours