Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatan ke posisi 6.900 berkat pelambatan data inflasi AS sehingga bisa menahan suku bunga acuan The Fed pada perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023). Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG breakout MA5 6.832 pada perdagangan kemarin. Secara teknikal terbentuk golden cross pada Stochastic RSI dan pelebaran positive slope pada MACD. “Sehingga, IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke area resistance 6.880-6.900 pada hari ini,” katanya dalam riset harian, Rabu (15/11/2023).
Adapun beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG yaitu dari eksternal, investor menunggu rilis data inflasi AS yang diperkirakan turun ke 3,3% yoy di Oktober 2023 dari 3,7% yoy di September 2023. Selain itu juga terdapat pernyataan dari sejumlah pejabat tinggi The Fed pada pekan ini yang dapat memberikan petunjuk mengenai seberapa lama The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di level yang tinggi. BACA JUGA
Masih dari eksternal, Inggris juga akan rilis data inflasi yang diperkirakan turun ke 5,8% yoy di Oktober 2023 dari 6,1% yoy di September 2023. Sementara itu, dari dalam negeri, pasar menanti rilisnya data Neraca Perdagangan Indonesia (15/11). Surplus NPI diperkirakan kembali terjadi di Oktober 2023. Akan tetapi, surplus tersebut disebabkan oleh penurunan nilai ekspor yang lebih dalam dari penurunan nilai impor. Seiring dengan prediksi IHSG serta sentimen yang menyertainya, Valdy merekomendasikan beberapa saham di antaranya ICBP, GGRM, JPFA, ELSA, BBNI, PTPP, dan ESSA. Meski demikian, jika IHSG breakdown support garis MA100 maka berpeluang untuk membuat LL level dan menguji level terendahnya di Oktober 2023. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.810 hingga 6.940.
+ There are no comments
Add yours