Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa realisasi bea keluar Indonesia hingga bulan Agustus 2023 hanya mencapai Rp6,8 triliun, menunjukkan penurunan drastis sebesar 80,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp34,7 triliun (year-on-year/yoy). Penurunan signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, yang diungkapkan oleh Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Rabu, (20/9/2023).
Salah satu penyebab utama penurunan realisasi bea keluar adalah harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang lebih rendah. Tahun sebelumnya, terdapat aktivitas yang tidak berulang dalam bentuk kebijakan flush out pada tahun 2022 yang mendukung penerimaan bea keluar dari CPO. Namun, tahun ini, aktivitas tersebut tidak terulang, yang mengakibatkan penurunan drastis dalam kontribusi CPO terhadap realisasi bea keluar.
Selain itu, turunnya volume ekspor mineral juga berperan dalam penurunan realisasi bea keluar. Menurut Menteri Sri Mulyani, bea keluar dari tembaga turun secara signifikan sebesar 70 persen secara tahunan, yang disebabkan oleh penurunan volume ekspor tembaga sebesar 14,1 persen yoy.
Secara keseluruhan, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Agustus 2023 mencapai Rp171,6 triliun, yang setara dengan 56,6 persen dari target APBN 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar 16,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Selain bea keluar, realisasi penerimaan dari cukai juga mengalami penurunan sebesar 5,6 persen. Penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) mencapai Rp126,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 5,8 persen secara tahunan. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penurunan produksi kumulatif CHT sebesar 5,7 persen secara tahunan hingga Juni 2023, serta kenaikan tarif rata-rata tertimbang yang hanya naik sebesar 1,9 persen, jauh di bawah target 10 persen yang seharusnya dicapai.
Menteri Sri Mulyani mengingatkan bahwa penurunan ini menunjukkan tantangan dalam mencapai target penerimaan negara, dan bahwa langkah-langkah strategis mungkin diperlukan untuk mengatasi penurunan ini dalam sisa tahun anggaran 2023.
+ There are no comments
Add yours