Rupiah Diperkirakan Mengalami Pertumbuhan Setelah Data Cadangan Devisa Negara Indonesia Turun

Nilai tukar rupiah berhasil meningkat tiga hari beruntun dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS), bahkan pertumbuhan beberapa hari ini menjadi yang tercepat dalam tahun ini. Menurut data Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.600/US$ dan ditutup di level Rp15.535/US$ pada perdagangan kemarin, Seini (6/11/2023). Ini merupakan posisi terbaik sejak 2 Oktober 2023 atau sekitar satu bulan terakhir. Pertumbuhan rupiah ini dinilai positif oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Kebijakan tersebut membuat aliran modal masuk kembali.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode itu tumbuh 4,94% (year on year/yoy), sedangkan secara kuartalan atau qtq tumbuh 1,60%, dan secara kumulatif atau ctc tumbuh 5,05%. Adanya pandangan baik dari eksternal dan domestik terhadap pengaruh gerak rupiah. Pertama datang dari China yang akan merilis data ekspor-impor hingga neraca dagangnya pada hari ini. Neraca dagang China September tercatat sebesar US$77,71 miliar dari US$82,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor dari China pun diproyeksikan masih rendah meski mulai ada perbaikan yaitu terkontraksi 3,1% yoy dari periode sebelumnya yang kontraksi 6,2% yoy. Begitu dengan impor yang masih cukup rendah namun diprediksi lebih baik yaitu kontraksi 5,4% yoy dari periode sebelumnya kontraksi 6,2% yoy.

Data ini menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab China merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia. Oleh karena itu, jika ekspor-impor China sudah mengalami perbaikan, maka permintaan terhadap barang dari Indonesia akan mengalami perbaikan hingga perekonomian Indonesia pun akan mengalami kenaikan. Cadangan devisa Indonesia terpantau dalam tren penurunan pada beberapa bulan terakhir. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan posisi cadangan devisa per akhir September 2023 mencapai US$134,9 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$137,1 miliar. Penurunan cadangan devisa terjadi karena kebutuhan untuk menahan tekanan global.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours