Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berikan peringatan soal perubahan iklim yang mengancam 14% populasi dunia. Jokowi mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi yang terjadi merupakan global boiling. Menurutnya jika suhu bumi terus dibiarkan naik 1,5 derajat Celcius maka diprediksi akan menjadi ‘kiamat’ bagi 210 juta orang yang akan mengalami kekurangan air, termasuk terpapar gelombang panas.
“14% populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita,” kata Jokowi, saat meresmikan Pembukaan World Hydropower Congress 2023, di Bali, dikutip Sabtu (4/11/2023).
Sehingga saat ini Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) skala besar. Berdasarkan hitungannya, potensi di Indonesia bisa mencapai 3.600 GW baik dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut atau ombak, bioenergi, dan arus sungai. “Potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 diantaranya adalah sungai besar,” kata Jokowi.
Meski dihadapi tantangan seperti lokasi sumber pembangkit listrik tenaga air yang jauh dari pusat kebutuhan listrik. Selain itu juga masalah pendanaan karena butuh investasi yang besar, hingga alih teknologi. Untuk, itu Indonesia telah membuat blueprint untuk menyambungkan listrik hijau ini dari pembangkit hingga pusat pertumbuhan ekonomi, hingga terus mencoba kolaborasi dengan kekuatan ekosistem hidup di dunia.
+ There are no comments
Add yours