Tiga indeks saham utama Wall Street menguat hampir 2% pada hari Kamis (2/11/2023) di tengah harapan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) telah mencapai akhir kenaikan suku bunganya. Sentimen The Fed turut mendorong pasar saham global, termasuk IHSG. Dow Jones Industrial Average naik 564,5 poin atau 1,7% menjadi 33.839,08, S&P 500 menguat 79,92 poin atau 1,89% ke 4.317,78, dan Nasdaq Composite bertambah 232,72 poin atau 1,78% ke 13.294,19. The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam 22 tahun pada kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan kedua yang dihelat pada 31 Oktober-1 November 2023. Hal ini menandakan bahwa The Fed telah menunda kenaikan suku bunga dua kali berturut-turut.
Komentar tersebut, yang dipandang sebagai petunjuk bahwa bank sentral telah selesai dengan kenaikan suku bunganya, membuat imbal hasil obligasi AS bertenor lebih panjang jatuh, yang mendukung saham. “Komentar Powell dalam konferensi pers kemarin adalah hal yang ingin didengar semua orang,” kata Justin Burgin, wakil presiden riset ekuitas di Ameriprise Financial di Troy, Michigan, mengutip Reuters.
Burgin juga menunjuk pada laporan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan. Meskipun panduan kuartal saat ini lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya, Burgin mengatakan bahwa para analis masih memperkirakan pertumbuhan. Menurut data LSEG terbaru, Wall Street memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal IV/2023 sebesar 7,2%, turun dari 11% pada 1 Oktober, sebelum musim pelaporan dimulai. Dan untuk kuartal III, 80,9% perusahaan yang melaporkan sejauh ini telah mengalahkan ekspektasi analis sementara 14,9% meleset dari ekspektasi.
Keputusan The Fed menahan suku bunga acuan juga menjadi katalis bagi IHSG. Harapannya dana investor asing akan lebih banyak masuk ke pasar saham Indonesia. Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan mengatakan, The Fed mengonfirmasi bahwa suku bunga dapat bertahan di level tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
+ There are no comments
Add yours