Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa fenomena El Nino telah berdampak signifikan pada impor komoditas pangan Indonesia. Dalam beberapa waktu terakhir, impor beras, jagung, dan gandum mengalami peningkatan yang mencolok. Data yang dirilis oleh BPS menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2023, Indonesia telah mengimpor sebanyak 1,59 juta ton beras.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa impor beras selama periode tersebut mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, impor jagung juga meningkat sebesar 25,25 persen, dan impor gandum naik 5,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Namun, terjadi penurunan impor tepung gandum dan meslin sebesar 28,7 persen selama Januari hingga Agustus 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkap Amalia, Jumat (15/9/2023).
Ketika memasuki bulan Agustus 2023, impor jagung mencapai 202.200 ton, mengalami peningkatan sebesar 611,3 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain biji-bijian, komoditas pangan lainnya yang banyak diimpor oleh Indonesia adalah gula dan bawang putih. Amalia mencatat bahwa impor gula pada bulan Agustus 2023 mencapai 374.000 ton, meskipun volume impor gula tersebut mengalami penurunan sebesar 2,58 persen dibandingkan dengan bulan Juli 2023.
Negara utama asal impor gula Indonesia adalah Brasil, dengan pangsa pasar sebesar 54,6 persen dari total impor gula, diikuti oleh Australia dengan pangsa pasar 36,9 persen, dan Thailand sebanyak 8,3 persen.
Adapun impor komoditas bawang putih pada bulan Agustus 2023 tercatat sebanyak 64.200 ton, mengalami penurunan sebesar 0,3 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Amalia menyebutkan bahwa hampir seluruh impor bawang putih berasal dari China.
Meskipun El Nino diperkirakan akan mempengaruhi produksi pangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amalia mengingatkan bahwa perlu dilakukan kajian khusus dan cepat untuk memahami dampak El Nino terhadap kinerja impor dan ekspor komoditas pertanian Indonesia.
“Kita tahu El Nino ini adalah cuaca kering berkepanjangan pastinya akan berdampak pada kinerja produksi pertanian di seluruh negara termasuk Indonesia. Namun, dampak persis El Nino terhadap kinerja ekspor impor ini perlu kajian khusus dan cepat,” katanya.
+ There are no comments
Add yours