Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) secara resmi membuka saluran pengaduan (hotline) bagi masyarakat terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap maraknya kasus keracunan yang menimpa anak-anak penerima program. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyatakan bahwa partisipasi publik dalam mengawasi pelaksanaan MBG sangat penting untuk memastikan program berjalan transparan dan berkualitas.

Masyarakat dapat menyampaikan aduan, masukan, serta menanyakan informasi teknis terkait program melalui hotline yang telah disediakan. Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, hotline ini telah beroperasi sejak 25 September 2025 dengan menyediakan dua nomor kontak yang dapat dihubungi. Setiap laporan yang masuk akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.

Selain itu, hotline ini juga berfungsi sebagai pusat informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknis program, distribusi pangan, dan standar kualitas yang diterapkan dalam MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat bahwa hingga 27 September 2025, sebanyak 8.649 anak telah menjadi korban keracunan akibat program MBG. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, mengecam respons pemerintah yang dinilai hanya bersifat tambal sulam dengan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. JPPI menuntut agar seluruh dapur dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi dan pembenahan total guna mengatasi masalah yang lebih mendalam, seperti menu di bawah standar, pengurangan harga per porsi, konflik kepentingan, dan pembungkaman suara kritis di sekolah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours