Bisnis.com, SURABAYA – PT Hutama Karya (Persero) secara resmi telah mendapatkan persetujuan untuk tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp18,6 triliun pada tahun anggaran 2024. Keputusan ini baru saja disetujui oleh anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada tanggal 13 September 2023.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban menjelaskan bahwa penambahan PMN Hutama Karya ini akan digunakan untuk mendukung proyek penyelesaian Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) dan beberapa segmen Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapal Betung).
“Di sini nanti direncanakan akan ada PMN sebesar Rp18,6 triiun yang utamanya karena ini ingin membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang saat ini dilaksanakan oleh Waskita Sriwijaya Tol,” jelasnya.
Sebelumnya, proyek Jalan Tol Kapal Betung dikelola oleh PT Waskita Karya (persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, proyek tersebut dialihkan ke PT Hutama Karya (HK) karena kinerja WSKT mengalami penurunan dan sedang menjalani proses restrukturisasi.
Dalam konteks pengalihan ini, sebagian dari tambahan PMN total untuk tahun anggaran 2024 senilai Rp10 triliun akan digunakan untuk membeli saham Waskita Sriwijaya Tol melalui skema penerbitan saham baru.
Selain itu, tambahan PMN sebesar Rp18,6 triliun juga akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Bocimi yang awalnya dikelola oleh PT Trans Jabar Tol dengan anggaran sekitar Rp2,5 triliun.
“Kemudian, sebesar Rp6,10 triliun akan akan digunakan sebagai kebutuhan penambahan PMN untuk peneyesaian JTTS tahap satu,” sambung Rionald.
Rionald menjelaskan bahwa alokasi anggaran yang dialokasikan untuk penyelesaian tahap I dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mencakup tujuh segmen tol. Di antaranya adalah Binjai – Pangkalan Brandan dengan anggaran sekitar Rp1,29 triliun, Kisaran Indrapura dengan anggaran sekitar Rp636 miliar, Kuala Tanjung – Pematang Siantar dengan anggaran sekitar Rp194 miliar, dan Taba Penanjung – Bengkulu dengan anggaran sekitar Rp478 miliar.
Berikutnya, PMN tersebut juga digunakan untuk menyelesaikan proyek-proyek lain seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk Sigli – Banda Aceh dengan anggaran sekitar Rp1 triliun, Sicincin-Padang dengan anggaran sekitar Rp2,01 triliun, dan Pekanbaru-Koto Kampar dengan anggaran sekitar Rp480 miliar.
Sebelumnya, manajemen PT Hutama Karya (HK) memiliki target untuk menyelesaikan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hingga pertengahan Juni 2024 mendatang.
“Akan selesai JTTS tahap I paling lambat Juni 2024 itu batasnya,” jelas Wakil Direktur Hutama Karya Aloysius Kiik Ro.
+ There are no comments
Add yours