Indonesia merupakan ekspotir ikan hias terbesar kedua di dunia. Salah satu jenis ikan hias yag paling banyak diekspor ialah ikan arwana. Ikan arwan merupakan produk ekspor yang mendatangkan devisa negara dalam jumlah besr setiap tahunnya. Ikan arwana mendatangkan devisa hampir 8 juta Usd setiap tahunnya atau setara dengan Rp 127 miliar per tahun (kurs Rp 15.900). Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistyo mengatakan negeri tirai bambu itu menjadi tujuan ekspor utama ikan hias Indonesia, terutama arwana.
Budi mengungkapkan, harga satu ekor arwana mencapai 140 USD atau setara Rp 2,2 juta (dengan asumsi kurs Rp15.900/US$). Harga tersebut untuk ikan arwana super red yang berukuran 12-20 cm. Sedangkan harga ikan arwana super red yang berukuran 21-30 cm sekitar 150 USD atau setara Rp 2,38 juta. Kata Budi, selain arwana super red, permintaan ikan hias jenis arwana jardini belakangan ini juga mengalami peningkatan. “Jenis yang diekspor, arwana super red dari Kalimantan, kemudian yang sekarang sedang berkemban yaitu arwana jardini dari Papua. Arwana jardini itu sudah mulai dicintai dan mulai dikenal di Internasional,” ungkap Budi.
Katanya, harga arwana jardini sekitar 100 USD setara 1,59 juta/ekor dengan ukuran 12 hingga 20 cm. Sedangkan ukuran 21-30 cm berharga 110 USD setara 1,75 juta. Sebelumnya, MenKp Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, setiap minggunya ia sibuk menandatangani izin ekspor ikan hias, termasuk ikan arwana. Hal ini disebabkan oleh kuatnya peningkatan permintaan ekspor terhadap produk-produk tersebut. “Hampir setiap minggu saya menandatangani ekspor ikan hias, utamanya adalah arwana. Arwana dan beberapa begitu saya tanda tangan untuk kemudia diekspor,” ungkap Trenggono saat membuka Festival Ikan Hias Nusantara di Ecowalk Mall Jakarta, pada Jumat 27 Oktober 2023.
+ There are no comments
Add yours