Jakarta – Skema pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai memberikan risiko fiskal yang tinggi bagi negara. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan rasio klaim program Tabungan Hari Tua (THT) yang dikelola oleh PT Taspen (Persero). Kondisi ini dipicu oleh komposisi peserta yang didominasi oleh ASN berusia 40-50 tahun, sebagaimana tercantum dalam dokumen Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026. Meskipun Rasio Kecukupan Dana (RKD) menunjukkan tren peningkatan, pemerintah mengakui adanya potensi risiko pada investasi Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) yang sensitif terhadap kondisi pasar keuangan. Skema pensiun ASN saat ini masih menggunakan sistem pay as you go, di mana seluruh pembayaran pensiun ditanggung langsung oleh APBN. Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait sedang mengkaji langkah-langkah perbaikan program THT untuk memastikan keberlanjutan dan mengurangi risiko fiskal di masa depan. Risiko fiskal dari program pensiun dan THT dinilai cukup signifikan dalam jangka menengah panjang, dan jika tidak segera dilakukan reformasi kebijakan yang tepat, APBN berpotensi menanggung beban yang lebih berat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours