Dalam kuliah umum di Universitas Diponegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kepada pelajar di perguruan tinggi/mahasiswa bahwa perekomonian global sedang menghadapi berbagai tantangan dan guncangan, salah satunya soal harga minyak. Tantangan ini di antaranya adalah gejolak geopolitik, kenaikan suku bunga agresif Amerika Serikat, hingga lonjakan inflasi di negara-negara Eropa.
“Harga minyak mau naik ke USD 100 kemudian terjadi perang. Sekarang Amerika Serikat juga tidak ada ketua DPR-nya sehingga mereka nggak bisa mengendalikan fiskal,” jelas Sri Mulyani dalam Kuliah Umum: Kebijakan Fiskal di Tengah Konstelasi Ketidakpastian Global pada Senin (23/10/20203).
Maka dari itu, Sri Mulyani kembali menjelaskan, APBN hadir untuk menjaga stabilitas dan pemerataan dalam roda ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.“APBN sebagai instrumen menjadi cara untuk menstabilkan nggak selalu bisa namun dia memiliki fungsi sebagai countercyclical. Kalau ekonominya terlalu menderu-deru maka dia (APBN) coba didinginkan, kalau ekonominya turun amblas maka dia ditarik ke atas, dengan menggunakan instrumen pajak, penerimaan, belanja, maupun pembiayaan “ papar Sri Mulyani.
+ There are no comments
Add yours