JAKARTA – Militer Amerika Serikat (AS) membuat langkah strategis awal tahun ini dengan menempatkan sistem rudal canggih Typhon di Filipina. Sistem ini, yang melibatkan Rudal Standar-6 (SM-6) dan Tomahawk, dirancang untuk memperkuat kerja sama pertahanan melalui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA). Mayor Jenderal Marcus Evans, pemimpin Divisi Infanteri ke-25 Hawaii, menjelaskan bahwa rudal ini akan digunakan dalam latihan gabungan kedua negara pada April mendatang, guna meningkatkan kesiapan tempur di tengah ketegangan dengan China di Laut China Selatan.

Keberadaan rudal Typhon sempat menuai protes dari China yang menganggapnya dapat memicu ketegangan, tetapi Filipina justru menginginkan sistem tersebut bertahan tanpa batas waktu. Panglima Militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr., bahkan berharap rudal ini “selamanya” berada di negaranya. Melalui latihan gabungan seperti Salaknib, AS dan Filipina berencana memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memperkuat pertahanan kawasan Indo-Pasifik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours