JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menarik fasilitas pinjaman senilai US$94,6 juta dari China Development Bank (CDB) pada 16 Januari 2025. Pinjaman ini merupakan bagian dari perjanjian pembiayaan cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara KAI dan CDB. Sebelumnya, pencairan pinjaman pertama dilakukan pada 7 Februari 2024 dengan total fasilitas sebesar US$448,07 juta.

Jika dikonversi ke dalam rupiah dengan kurs Rp16.380 per dolar AS, nilai pinjaman tersebut setara dengan Rp1,54 triliun. Dana ini kemudian diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), di mana KAI memiliki 51,37% saham. PSBI bertugas mengelola proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, bersama dengan pemegang saham lainnya seperti PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Fasilitas pinjaman ini disepakati dengan suku bunga tahunan sebesar 3,2% untuk fasilitas A dan 3,1% untuk fasilitas B. Dana tersebut akan digunakan untuk menutupi kenaikan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai dengan peraturan yang berlaku, memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours