JAKARTA- India tetap menjadi pasar utama batu bara Indonesia, menyerap sepertiga ekspor pada 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor batu bara Indonesia mencapai 405,76 juta ton, meningkat 6,86% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, nilai ekspornya turun 11,86% menjadi US$30,49 miliar atau sekitar Rp499,28 triliun. Sebagian besar ekspor tersebut adalah batu bara thermal, yang digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik, dengan India sebagai pembeli terbesar mencapai 108,07 juta ton. Meskipun demikian, nilai ekspor ke India turun 13,93% menjadi US$6,25 miliar.
Selain India, China dan Vietnam juga menjadi pasar penting bagi batu bara Indonesia. Permintaan dari China meningkat 14,06% menjadi 93,16 juta ton, meskipun nilainya turun 6,04% menjadi US$6,55 miliar. Di sisi lain, ekspor ke Vietnam melonjak signifikan sebesar 37,4% menjadi 27,19 juta ton dengan nilai mencapai US$1,79 miliar, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Vietnam yang mencapai 7,09%. Secara keseluruhan, ekspor ke ketiga negara tersebut menyumbang 56% dari total volume ekspor batu bara Indonesia, dengan nilai hampir Rp240 triliun.
+ There are no comments
Add yours