JAKARTA—Emiten tambang batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) telah melaporkan hasil penawaran umum yang mencapai total Rp4,32 triliun. Pada 31 Desember 2024, dana yang tersisa adalah Rp2,52 triliun.
Dari jumlah ini, Rp1,76 triliun telah digunakan, termasuk pembayaran pinjaman sebesar Rp635,52 miliar ke PT Adaro Indonesia dan Rp2,06 triliun ke PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. AADI juga membayar biaya penawaran umum sebesar Rp35,85 miliar, terdiri dari biaya profesi penunjang dan biaya lainnya. AADI merencanakan untuk memberikan pinjaman Rp1,58 triliun kepada anak perusahaan, PT Maritim Barito Perkasa, untuk investasi dan kegiatan korporasi. Namun, rencana ini belum terealisasi hingga akhir tahun lalu.
Untuk sisa dana yang belum terpakai, AADI memilih menempatkannya di rekening giro di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan suku bunga 6%. AADI telah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Desember 2024, dengan saham yang bergerak di zona hijau. AADI melakukan IPO dengan menawarkan 778. 689. 200 saham, mewakili 10% dari modal yang disetor, dengan harga final Rp 5. 550 per saham.
+ There are no comments
Add yours