JAKARTA – Harga emas tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa setelah data inflasi AS menunjukkan hasil yang sedikit lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini memberikan optimisme bagi para investor bahwa Federal Reserve kemungkinan akan melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga tahun ini, yang pada gilirannya melemahkan dolar AS. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan Selasa (14/1/2025) tercatat sebesar US$2.677,16 per troy ons, naik 0,56% dibandingkan dengan posisi sebelumnya.

Presiden terpilih AS, Donald Trump, akan kembali menjabat di Gedung Putih pada 20 Januari dan telah berjanji untuk menerapkan tarif perdagangan. Para analis memperkirakan kebijakan tarif ini dapat memicu terjadinya perang dagang dan berpotensi meningkatkan inflasi kembali.

UBS mencatat bahwa kekuatan dolar AS dan tingginya imbal hasil AS diperkirakan akan menjadi tantangan bagi harga emas pada paruh pertama tahun ini. Namun, permintaan emas sebagai bagian dari diversifikasi portofolio diperkirakan akan cukup kuat untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours