JAKARTA – Harga emas global mencatat penguatan signifikan selama pekan pertama 2025, ditutup di posisi **US$ 2.689,63** pada Jumat (10/1/2025), naik 2,5% secara mingguan. Rebound harga dimulai Selasa (7/1/2025), didorong lonjakan permintaan safe haven akibat ketidakpastian global terkait kebijakan proteksionis Presiden terpilih Donald Trump dan laporan tenaga kerja AS yang menunjukkan kenaikan 256.000 lapangan kerja, jauh melampaui estimasi 160.000. Investor memilih emas untuk melindungi asetnya dari potensi inflasi dan ketidakpastian geopolitik.

Faktor utama penguatan emas mencakup rencana tarif perdagangan universal Trump yang meningkatkan risiko inflasi, serta risalah rapat The Fed Desember yang menegaskan pendekatan hati-hati terkait kebijakan suku bunga. Selain itu, pelemahan indeks dolar AS (DXY) turut mendukung kenaikan harga emas. Kondisi ini menandakan pasar tetap memilih emas sebagai aset lindung nilai meski ekonomi AS menunjukkan daya tahan yang kuat.

Lonjakan harga emas sepanjang pekan mengukuhkan statusnya sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Dengan inflasi yang berpotensi meningkat, serta kebijakan The Fed yang diproyeksikan lebih konservatif, analis memperkirakan tren positif emas akan berlanjut beberapa pekan ke depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours