INDONESIA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada Rabu (8/1/2025) akibat ekspektasi Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan menahan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Menurut ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, ekspektasi ini memicu potensi penguatan dolar AS, yang memberikan tekanan pada rupiah.
The Fed sebelumnya memproyeksikan suku bunga di level 3,4 persen untuk tahun 2025, dengan potensi pemangkasan 100 basis poin atau 1 persen. Pada tahun 2026, suku bunga diperkirakan akan turun lebih lanjut menjadi 2,9 persen atau dipangkas sebesar 50 basis poin. Proyeksi ini menjadi faktor utama yang memengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang dolar AS.
Rupiah saat ini diperkirakan sulit mendekati level Rp16.000 karena tekanan dari penguatan dolar. Rully memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.200. Hal ini menunjukkan bahwa tren pelemahan rupiah masih berlanjut dalam waktu dekat.
+ There are no comments
Add yours