JAKARTA – Krisis kelaparan global memburuk dengan jutaan orang kekurangan bantuan akibat minimnya pendanaan dari negara-negara kaya. PBB hanya mampu membantu 60% dari 307 juta orang yang membutuhkan, meninggalkan 117 juta lainnya tanpa dukungan. Konflik, perubahan iklim, dan inflasi memperparah situasi ini.
Negara donor utama seperti AS dan Jerman mulai memangkas kontribusi, memperbesar kesenjangan antara kebutuhan dan dana yang tersedia. Bantuan juga sering terlambat dan terikat pembatasan, sehingga mengurangi efektivitas tanggapan kemanusiaan.
PBB mengusulkan reformasi pendanaan, seperti mengenakan biaya tetap pada negara anggota, namun gagasan ini menghadapi resistensi. Sementara itu, kelaparan akut terus meningkat di wilayah-wilayah konflik seperti Suriah dan Sudan.
+ There are no comments
Add yours