JAKARTA – Rupiah menunjukkan penguatan kecil namun masih rentan terhadap tekanan eksternal, terutama dari data ekonomi global yang akan dirilis pekan ini. Meskipun demikian, stabilisasi mulai terlihat dengan pergerakan yang cenderung sideways pada level Rp15.845/US$.

Pemulihan ekonomi China melalui peningkatan inflasi sebesar 0,5% yoy berpotensi membawa sentimen positif ke Indonesia, mengingat hubungan dagang yang erat. Namun, inflasi AS yang diprediksi naik menjadi 2,7% yoy dapat menahan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed, meskipun kenaikan tingkat pengangguran AS memberikan harapan pelonggaran kebijakan.

Secara teknikal, rupiah memiliki potensi support di Rp15.800/US$ jika sentimen positif mendominasi. Namun, resistance terdekat berada di Rp15.960/US$, mengindikasikan adanya risiko pelemahan jika tekanan global meningkat. Pasar saat ini menunggu kepastian dari data inflasi AS yang menjadi kunci pergerakan berikutnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours