Kenaikan target dividen BUMN tahun 2024 diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi kinerja pasar saham Perusahaan pelat merah. Selain itu terdapat beberapa pasar saham yang menarik untuk diamati di luar sektor perbankan antara lain PGAS, TLKM, ELSA.
Alfred Nainggolan selaku Kepala Riset Praus Capital mengatakan bahwa hasil dari kenaikan target dividen BUMN akan menjadi katalis positif karena dividen termasuk sebagai salah satu keuntungan bagi pemegang saham, selain capital gain.
“Kenaikan target dividen akan menjadi katalis positif bagi harga saham, dengan dinaikkannya target dividen BUMN oleh pemerintah maka potensi dividen yang dibagikan oleh BUMN akan jauh lebih besar,” ujar Alfred.
Sumber peningkatan dividen dari emiten pelat merah berasal dari kinerja laba. Semakin banyak laba yang dikeluarkan oleh BUMN, maka semakin besar pula dividen yang dibagikan. Selain itu terdapat pula potensi lain yaitu meningkatnya ratio pembayaran dividen.
Alfred menegaskan, jika sektor perbankan ialah emiten BUMN dan infrastruktur telekomunikasi memiliki potensi yang luas. Selain itu pada sektor infrastruktur energi juga menarik untuk diamati seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) meskipun terdapat penurunan kinerja pada semester I/2023, namun Alfread tetap menyatakan bahwa PGAS memiliki prospek untuk maju ke depan.
“Rencana akan kenaikan harga gas akan menjadi katalis positif terhadap kinerja ke depan dan permintaan akan produk juga solid untuk PGAS. Oleh karena itu, BUMN yang menarik di luar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara),, seperti PGAS, TLKM, dan ELSA,” pungkasnya.
Sebagaimana yang telah diketahui, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI telah sepakat akan kenaikan target setoran dividen BUMN tahun depan sebesar Rp85,8 triliun dibandingkan dengan target sebelumnya sebesar Rp80,8 triliun yang sebagaimana telah tertuang dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2024.
Mulyani, dalam pertemuannya dengan Badan Anggaran DPR RI pekan lalu mengatakan apabila target pendapatan negara adalah meningkatkan dividen BUMN dari Rp80,8 triliun menjadi Rp85,8 triliun pada tahun 2024.
Sri Mulyani menegaskan, target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat dari Rp473 triliun menjadi Rp492 triliun akibat dari kenaikan setoran dividen BUMN yang saat ini masuk ke dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND).
+ There are no comments
Add yours