JAKARTA—Arus dana asing keluar dari pasar keuangan Indonesia selama enam pekan terakhir setelah Donald Trump memenangkan pemilu AS. Bank Indonesia melaporkan bahwa investor asing menjual lebih dari Rp30 triliun aset di Indonesia sejak Oktober 2024.
Investor asing juga lebih memilih untuk berinvestasi di AS karena kebijakan suku bunga dan tarif yang tidak menentu di negara-negara berkembang. Proyeksi obligasi dalam mata uang lokal di pasar negara berkembang semakin suram, menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Jika tarif yang dijanjikan Trump diterapkan, ekonomi dan mata uang Asia, termasuk Indonesia, bisa sangat dirugikan karena ketergantungan besar pada perdagangan dengan AS.
Hal ini akan membuat barang-barang AS lebih diminati dan berdampak positif bagi ekonomi AS. Jika ekonomi AS membaik, investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di AS daripada di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
+ There are no comments
Add yours